Saturday 16 March 2013

Asyiknya Membatik di Trusmi Cirebon

Mengunjungi Cirebon pasti tidak lepas dari wisata belanjanya.
Cirebon memang banyak sekali menawarkan kemudahan berbelanja.
Termasuk berbelanja batik.

Di salah satu sudut kabupaten Cirebon tepatnya di daerah Trusmi Plered terdapat sentra wisata batik. Dimana di sepanjang jalan dari arah pasar Plered ke utara, Anda akan disuguhi pemandangan yang membuat nafsu belanja Anda meluap-luap.

Bagaimana tidak, deretan butik dengan segala pesonanya memajang aneka model dan motif batik. 

Tapi, jangan hanya penuhi hasrat belanja Anda saja, cobalah meluangkan waktu sedikit untuk belajar bagaimana caranya membatik. 

Anda bisa datang ke Sanggar Batik Katura yang terletak di jalan Buyut Trusmi no. 54 Trusmi Kulon Plered Cirebon.

Disana Anda akan mendapatkan pengalaman yang sangat berharga dimana kita bisa belajar membatik langsung dari maestro batik bapak Katura AR, beliau adalah pelestari batik Trusmi Cirebon yang sampai sekarang masih total mengabdikan dirinya bagi pelestarian batik. 

Karya beliau telah masuk rekor MURI dimana saat itu beliau berhasil membuat kain batik tulis dengan ukuran 2 x 9 meter.

Beliau juga telah mendapatkan penghargaan Upakarti pada tahun 2009 dan Haunoris Causa dari University of Hawaii sebagai Master of Art.

Kebetulan sekolah saya rutin datang kesana dalam acara kunjungan industri, murid-muridku bisa belajar membatik dipandu oleh Bapak Katura AR dan beberapa asistennya.
Saat pertama kali belajar membatik, saya sangat kerepotan.

Mulut saya tidak berhenti protes dengan susahnya mengoleskan malam ke lembaran kain yang disediakan.


Saat itu saya mendapatkan tugas untuk membatik motif bunga.

Tangan yang gemetar dan susahnya mengontrol jatuhnya malam ke kain menjadi tantangan tersendiri.

Keluwesan tangan dan ketelatenan sangat diperlukan disini.

Tidak terbayang bagaimana susahnya membatik dengan motif yang sangat sulit.

Saya beserta murid-murid saya membatik sambil mendengarkan penjelasan tentang batik itu sendiri.

Bapak Katura AR dengan sabarnya melayani setiap pertanyaan yang diajukan oleh murid-murid saya.
Beliau juga tidak segan memberi hadiah bagi murid yang berhasil menjawab pertanyaan yang diajukan saat sesi tanya jawab berlangsung.

Payung dan dompet menjadi barang yang sangat berharga. 

Setelah selesai membatik, kami semua diajak ke bagian belakang sanggar untuk melihat cara melorod malam dan mewarnai kainnya.

Melorod adalah memisahkan malam yang masih menempel pada kain dengan cara merebus kain tersebut.

Dan mewarnai kain menggunakan pewarna sintetis karena sekarang pewarna alami sulit didapatkan.

Sambil menunggu kain selesai diwarnai, saya berjalan masuk ke toko melihat-lihat hasil karya dari sanggar itu.


Terdapat bermacam-macam kain batik mulai dari yang murah sampai yang harganya jutaan rupiah.

Waktu itu saya diperlihatkan kain batik yang berharga 8 juta rupiah dan telah dipesan oleh orang Jepang, saya hanya bisa berdecak kagum, motifnya seperti 3 dimensi, hidup!

Kami semua membawa kain hasil membatik kami sendiri untuk dibawa pulang. Karena saya sudah sering kesana, saya juga diberi bonus selembar kain batik khas Trusmi sebagai kenang-kenangan. 

Tahun depan saya akan kesana lagi karena sudah saya jadikan agenda rutin sekolah agar generasi muda lebih mencintai batik dengan merasakan langsung pengalaman membatik.
Datanglah ke Trusmi, dan belajarlah membatik di Sanggar Batik Katura dijamin kalian tidak akan menyesal. 

Jangan lupa penuhilah hasrat belanja kalian karena kalian bisa memilih beragam kain, baju, accesoris yang tentunya sangat menggoda untuk dimiliki.



No comments:

Post a Comment